Menjalani Proses untuk Menggapai Mimpi



Bagaimana kita menikmati Proses untuk menggapai Mimpi yaitu Keberhasilan ?
Ada beberapa kisah tentang orang sukses dalam semalam, sebenarnya yang terjadi adalah diawali proses bertahun-tahun sebelum proses dalam semalam itu terjadi.


Kesuksesan terlihat cepat karena kita melihat dari media yang mempublikasikan keberhasilannya, bukan prosesnya. Sukses tidak bisa instan, yang dapat kita upayakan adalah mempercepat proses saja. Sama seperti kita memasak mie instan, meskipun sangat cepat, urut-urutannya sama dengan memasak nasi yang tidak instan. Yang membuat cepat adalah, kita kebagian tugas memasak mie yang sudah dipersiapkan bumbunya. Proses untuk sampai menjadi mie instan itu sendiri tidaklah instan.


Proses untuk membuat bisnis berkembang menjadi besar pada umumnya adalah proses bagaimana pemilik bisnis mengalokasikan keuntungan dari bisnisnya untuk mengembangkan bisnis, bukan untuk kegiatan konsumtif.


Di sekitar kita, banyak sekali warung yang barangnya laris tapi tak bisa berkembang. Mengapa ini bisa terjadi ? Biasanya para pakar mengatakan, faktor utamanya adalah kekurangan modal dan pengelolaan SDM yang lemah. Tanpa dukungan modal, mereka tidak akan maju, kata banyak pakar.


Benarkah demikian ? Belum tentu juga. Yang terjadi di lapangan, stagnasi usaha skala rumah tangga lebih disebabkan karena pola pikir mereka tentang uang. Mereka telah bertahun-tahun menjadi pelaku bisnis, namun pola pikirnya tak jauh beda dengan pegawai.


Ingat, orang bermental pegawai adalah mereka yang selalu menggunakan penghasilannya untuk kebutuhan konsumtif. Mereka selalu kekurangan uang berapapun gajinya. Bahkan setiap kenaikan gaji selalu diiringi dengan kenaikan hutang. Konon para eksekutif yang gajinya di atas 20 juta, menggunakan 60% penghasilannya untuk membayar hutang. Celakanya, semua hutang mereka adalah hutang konsumtif seperti mobil, rumah, alat elektronik dan sebagainya.


Pada pedagang yang bermental pegawai juga demikian. Setiap hari mereka mendapatkan keuntungan dari bisnisnya, dan setiap hari pula mereka menghabiskan uangnya untuk kebutuhan rumah tangga. Sewaktu saya kecil, Ibu saya memiliki warung sembako. Sebagian keuntungan usaha dikumpulkan, tapi setelah terkumpul semuanya untuk merenovasi rumah. Akibatnya usaha warung itu bertahun-tahun tak juga berkembang. Usaha itu baru terlihat berkembang ketika sebagian keuntungan digunakan untuk usaha yang baru di bidang pertanian.


Ada pula yang mengatakan bahwa usaha mikro tidak dapat maju karena penghasilannya kecil sehingga tidak dapat menyisihkan keuntungannya untuk pengembangan. Menurut saya ini kurang tepat. Kenyataan menunjukkan bahwa orang-orang yang mampu mengembangkan bisnis umumnya selalu berupa menghemat pengeluaran meskipun penghasilannya masih pas-pasan. Mereka rela menunda kesenangan bahwa menghemat biaya makan dan pakaian demi mengusahakan pengembangan bisnis. Mereka lebih suka menyisihkan keuntungannya untuk merekrut tenaga baru atau membuka cabang baru daripada untuk membeli kendaraan baru atau baju mahal atau rumah baru.


Kadang ada orang yang usil bertanya begini, kalau kita menunda menikmati hasil usaha kita, kapan kita menikmati jerih payah kita ?  Pertama kita harus menyadari bahwa kita harus mampu menikmati liku-liku perjalanan sebelum sampai ke tujuan. Bila kita tidak mampu menikmati proses, percayalah kita akan menjadi tidak sabar dan bisa stress akibat banyaknya hambatan di tengah jalan. Ketidaksabaran itu justru pangkal dari kegagalan. 


Jadi, nikmatilah hidup ini selagi kita dalam keadaan berjuang keras. Kelak kemudian hari Anda akan dapat mengisahkan perjalanan hidup Anda yang luar biasa itu kepada anak cucu dan sahabat Anda dengan bangga. Aamiin … 


Pada umumnya jika kita mencapai kesuksesan tertentu, kita segera ingat dan terkenang dengan masa-masa sulit. Kita menjadi sadar bahwa proses kesulitan itu sendiri menjadi indah karena telah menjadi bagian dari perjalanan hidup yang dramatis. Tentunya, daripada kita hanya mengenang masa sulit, akan lebih baik bila kita sudah mampu menikmati proses di dalam kesulitan itu sendiri. Seperti tubuh yang sehat karena olah raga hingga nafas kita ngos-ngosan, begitupun dengan kesehatan bisnis Anda. Ia bisa sehat karena sering menghadapi banyak tantangan.


Dunia memang bergerak dengan cepat sehingga kita kerap kali tidak sabar ketika segala sesuatu berjalan sangat lambat, apakah itu antrian di SPBU atau akses internet. Kita kadang menjadi tidak toleran terhadap hal-hal yang tidak dapat dipercepat atau dilewati. Padahal setelah kita sabar menikmati proses antrian, di depan sana kita akan mendapat sesuatu yang menyenangkan. Aamiin …


Bila Anda saat ini tengah mengalami kesulitan dalam bisnis, nikmatilah, sambil terus berusaha mengembangkan bisnis. Biasakanlah menyisihkan laba bisnis Anda untuk mengembangkan bisnis.


Source : Indonesian entrepreneur society 


Semoga kita semua dimudahkan untuk menjalani proses Menuju Keberhasilan. Aamiin ...

Keep Spirit …. ^_^


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Menjalani Proses untuk Menggapai Mimpi"

Posting Komentar